Posted on September 16, 2022
Sayangnya bagian yang bagus-bagus dan hal-hal baik yang ada di dia semua jadi ketutupan dengan berbagai perlakuan poisonous dan abusive yang terjadi, dan nggak seharusnya kita memaklumi racun-racun traumatis ini hanya karena ada SEDIKIT memori atau hal-hal bagus. Misalnya pacar lo ganteng banget dan lo nggak yakin lo bisa dapetin yang cakepnya canoe dia lagi. Jadi lo kalo gandeng dia ke mana-mana sih mungkin bangga ya.
HAHAHA
Untungnya di adegan ini Kale tetep tambeng dan kekeuh nyampein pendapat dia soal Argo. Solid situations semua walaupun Dinda emang nggak minta opini dia. Paling nggak Kale memastikan dia nggak sia-sia digebukin Argo dan ada argumen yang nyampe ke Dinda, terlepas Dinda mau terima atau nggak. Berikut pesan-pesan Pak Kale:
“Din, hubungan kamu sama Argo itu bukan hubungan yang sehat. Kamu rela dipukulin, disakitin, bikin pengecualian sama sesuatu yang nggak usah terjadi.”
“Iya, aku emang nggak punya pengalaman. Ok. Tapi kamu bikin pengecualian ke sesuatu yang harusnya nggak perlu ada. Argo itu mukulin kamu di depan semua orang. Ada atau nggak ada orang, dia nggak berhak melakukan itu ke kamu.”
“Putusin Argo, Din. Kamu itu takut sama dia, bukan sayang. Siapapun juga akan bilang hal yang sama, cuma kamunya aja yang nggak pernah terima.”
#BukanSayangNamanya kalo gak bisa berkomunikasi sehat tiap ada masalah dlm hubungan. Malah ngancem2 membahayakan jiwa pasangan. [Produce Caution] Films ini adlh cerita dari bbrp penyintas dangerous abusive matchmaking. I really hope it will shed light in the event you want to buy. picture.twitter/6IGJQAWA2h
Terus setelah gue perhatiin, ya, emang dasar fuckboi cetakan pabrik, ternyata teknik pedekatenya dia sama, dong. Awan… Awan… kesian bener lu S.O.P-nya disamain.
Lalu apakah pada akhirnya Kale beneran jadi pacar yang lebih baik buat Dinda dan juga sebaliknya? (more…)